1. Pengertian Berilmu
Berilmu artinya pandai atau tidak bodoh, cerdas atau pintar. Berilmu adalah sikap perilaku yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang berilmu adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan, dan mau menggunakan akal sehatnya untuk berpikir. Ilmu merupakan pintu gerbang yang menghantarkan seseorang meraih kesuksesan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ ِكلَيْهِمَا فَعَلَيْهِ ِبالْعِلْمِ (رواه البخارى)
“Barangsiapa yang berharap akan (kebahagiaan) dunia, hendaknya (diraih) dengan ilmu. Barangsiapa berharap kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu, dan barangsiapa berharap kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih dengan ilmu”(H.R. Bukhari).
2. Pentingnya Berilmu
Ilmu memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu manusia melakukan sesuatu dengan m,udah. Ilmu juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Hidup berilmu itu penting agar tidak tersesat dan terasa berat, sebab dengan berilmu kita akan terbantu dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Dengan ilmu kita dapat melakukan apa saja, dan dapat berjalan kemana saja tanpa ada rasa takut, sebab ilmu itu nuur (cahaya) yang dapat menunjukkan jalan yang tepat.
3. Bentuk Perilaku Berilmu
1) Perikaunya berdasarkan akal sehat.
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan dalam melakukan tindakan sosialnya dalam kehidupan sehari-hari, perilakunya selalu didasarkan pada akal sehat. Ia akan mendahulukan akal budinya dari pada emosi dan hawa napsunya. Akal sehatlah yang dapat membedakan kebenaran dari kesalahan, kenaikan dari keburukan. Perbuatan dan ucapan yang didasarkan pada akal sehat, tentu akan dapat mendatangkan banyak manfaat baik bagi pelakunya maupun bagi orang lain.
2) Perilakunya berdasarkan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan modal utama dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Suatu pekerjaan yang dilakukan tidak berdasarkan ilmu, hanya dapat mendatangkan kemudaratan. Bahkan lebih dari itu, dapat mendatangkan malapetaka bagi pelakunya dan orang lain. Perilaku yang berdasarkan ilmu pengetahuan sungguh tidak akan mendatangkan kerugian. Sebab ilmu akan membimbing dan mengarahkan pemiliknya pada jalan menuju kebenaran dan kebaikan.
3) Perilakunya tidak menyimpang dari aturan hukum dan tradisi.
Dengan ilmu dan akal sehatnya seorang yang berilmu akan selalu bersikap dan berperilaku hati-hati, agar tidak melanggar aturan hukum dan tradisi yang berlaku. Orang yang memiliki ilmu dan pengetahuan tentu tidak mau melanggar peraturan-peraturan tersebut, baik peraturan yang dibuat oleh sesama manusia maupun peraturan yang dibuat oleh Allah swt.
4. Contoh Perilaku Berilmu
1) Seorang siswa MTs kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Akhir, dengan akan sehatnya menolak ajakan teman-temannya untuk bermain dan berhura-hura.
2) Seorang bapak-bapak yang sedang sakit, dengan akal sehat dan ilmunya menolak ajakan untuk berobat ke dukun.
1. Nilai-nilai Positif dari Berilmu dalam Fenomena Kehidupan
1. Dapat membedakan mana yang benar dan mana yang slah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram, mana perintah mana larangan dan sebagainya.
2. Dapat hidup dengan terang benderang, ringan dan penuh kenyamanan sebab ilmu menyinari pemiliknya sepanjang dimanfaatkan di jalan yang baik dan benar
3. Dapat menghindari berbagai kesalahan dan perbuatan buruk lainnya, yang akan mendatangkan kerugian dan malapetaka, baik bagi pelakunya maupun masyarakat lingkungannya.
4. Semua perbuatan dan tindakan berdasrkan ilmu pengetahuan dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi orang lain. Sebab dengan ilmu segala sesuatu akan bermanfaat.
5. Mendapat tempat dan kedudukan yang terhormat. Dimana dan kapanpun, di dunia ini orang yang berilmu pasti mendapat temat dan kedudukan yang terhormat. Karena ilmunya seseorang menjadi dihormat, oleh ilmunya seseorang menjadi dihargai, dengan ilmunya pula ia mampu melakukan sesuatu yang berguna.
6. Mendapat dua keuntungan dan kehormatan sekaligus, kehormatan di mata manusia dan dihadapan Allah swt.
6. Cara membiasakan diri menjadi berilmu
1. Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah swt.
2. Tumbuhkan sikap cinta ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang alam agar tumbuh pula semangat belajar yang tinggi, tekun, rajin dan ulet dalam belajar.
3. Jadikan buku sebagai sahabat tempat bertanya dan menimba ilmu pengetahuan dengan cara membacanya secara cermat dan teratur
4. Hadapi segala sesuatu dengan sikap objektif, rasional dan kepala dingin, sehingga tidak terbawa oleh hawa napsu yang cenderung mendatangkan kerugian dan malapetaka
5. Berdoalah kepada Allah swt. Agar diberi kekuatan untuk menjadi orang yang berilmu.
B. KERJA KERAS
1. Pengertian Kerja Keras
Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Pengertian lain kerja keras adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Pepatah arab mengatakan:
مَنْ جَدَّ وَجَدَ وَمَنْ حَرَكَ وَصَلَ
“Barangsiapa yang sungguh-sungguh (kerja keras), niscaya akan berhasil, dan barangsiapa yang bergerak (berjalan), niscaya akan sampai”.
2. Pentingya Kerja Keras
Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya Islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdo’a kepada Allah agar apa yang diinginkan dapat terkabul. Bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia (Syari’at), sedang berdo’a adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia (hakikat). Pentingnya bekerja keras dan berdo’a disebabkan antara lain:
1) Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hidup menjadi bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
2) Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa bekerja seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Manusia menyadari bahwa tidak ada rejeki dan kebahagiaan yang datangnya dari langit, melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting tulang, dan peras keringat.
4) Manusia menyadari bahwa ada kekutan lain di luar kekutan yang dimilikinya, sehingga hasil dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya kepada keagungan Allah swt. Oleh karena itu manusia wajib berdo’a atas semua kerja kerasnya.
5) Manusia semakin kuat keimanannya, karena disamping bekerja kerasnya juga kepasrahannya kepada kehendak terbaik Allah swt.
6) Manusia tidak memilih salah satunya, bekerja atau berdo’a, melainkan kedua-duanya sangat penting dilakukan. Bekerja keras terlebih dahulu, kemudian berdo’a memohon perlindungan dan keberhasilan.
3. Bentuk Kerja Keras
1) Melakukan setiap pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan dengan niat ibadah karena Allah.
2) Tidak mudah patah semangat dalam melakukan setiap pekerjaan, seberat dan sesulit apapun pekerjaan yang dihadapinya.
3) Melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak mendatangkan hasil yang baik dan optimal.
4) Tidak meremehkan setiap pekerjaan yang hanya akan mendatangkan sikap malas dan jenuh dalam bekerja, melainkan sebaliknya semua pekerjaan dipandang serius sehingga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Mencintai pekerjaan yang dilakukannya sehingga bekerja dengan sepenuh hati.
4. Contoh Kerja Keras
1) Seorang anak MTs yang ayahnya hanya tukang bakso keliling, punya cita-cita ingin menjadi sarjana ekonomi yang sukses. Demi meraih cita-citanya anak tersebut sudah mempersiapkan dirinya sejak sekolah di MTs, dengan cara membantu ayahnya berdagang bakso keliling di luar waktu belajar. Sesudah duduk di bangku aliyah bahkan perguruan tinggi dia sudah berani dan bekerja keras berjualan bakso secara mandiri. Alhasil dengan kerja kerasnya dia dapat menyelesaikan kuliahnya, bahkan telah diterima bekerja di perusahaan ternama di kota ini.
2) Annisa adalah seorang anak MTs yang ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan ibunya sakit lumpuh. Dia punya cita-cita ingin menjadi bidan. Dia berani dan sanggup bekerja keras dengan tanpa ada rasa malu untuk meraih cita-citanya dengan belajar membuat makanan ringan untuk dijual diwarung-warung yang ada di daerahnya. Dengan semangat kerja kerasnya alhasil dia bisa melanjutkan studinya dan berhasil menjadi seorang bidan.
5. Nilai-nilai Positif dari Kerja Keras dalam Fenomena Kehidupan
1. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika menjalankan sesuatu pekerjaan.
2. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan pekerjaan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.
3. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah swt.
4. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak menyimpang dari ajaran Islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.
5. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik bagi diri sndiri maupun orang lain.
6. Terbiasa berperilaku kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.
6. Cara membiasakan diri bersikap bekerja keras
- Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.
- Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan dan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuaj agama.
- Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritik, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan ketika kita lupa.
- Selalu menjaga diri dari sikap tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan munkar.
- Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan kerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.
- Panjatkan do’a kepada Allah, agar diberi kekutan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang datang dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.
- Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.
C. KREATIF
1. Pengertian Kreatif
Kreatif artinya sikap terampil dan cekatan yang membuat seseorang tidak mau berpangku tangan atau bermalas-malasan. Seorang yang kreatif selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
“perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
2. Pentingnya Kreatif
1) Membuat seseorang menjadi tidak malas dan tidak mau bergantung kepada orang lain
2) Membuat suatu benda yang semula kurang berharga atau bahkan tidak dihargai menjadi bernilai tinggi di tangan seseorang
3) Menatap masa depan secara terang dan gemilang, sebab semua yang ada di sekelilingnya dipandang sebagai potensi yang dapat digunakan untuk meraih kesuksesan hidup
4) Dapat meningkatkan daya juang yang tinggi dalam meraih kesuksesan. Sebab, perilaku kreatif dapat mendorong seseorang lebih cepat meraih kemajuan dan keberhasilan.
3. Bentuk Kreatif
1) Tidak Malas
Malas merupakan penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda. Sebab sikap perilaku malas itu dapat menghilangkan sikap perilaku kreatif, sikap mau bekerja keras, sikap semangat juang yang pada akhirnya mendatangkan penyesalan. Bagaimanapun sikap malas tidak akan membawa keberuntungan, oleh sebab itu seorang yang kreatif selalu berusaha menjauhi sikap malas, bahkan menghindari dan membuangnya sama sekali dalam kehidupannya.
2) Tidak mudah putus asa
Putus asa merupakan sikap perbuatan keji yang harus dihindari oleh setiap muslim. Orang yang memiliki sikap kreatif, senantuasa berjiwa kuat dan tegar tidak mudah putus asa. Seberat apapun masalah dan kesulitan yang dihadapi, selalu diterimanya dengan lapang dada. Bahkan semakin banyak dan berat suatu masalah yang menimpanya, ide kreatifnya semakin cemerlang untuk kemudian melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain. Seorang kreatif anti putus asa, sebab putus asa selain merupakan perbuatan dosa, juga tidak akan menyelesaikan masalah.
3) Berwawasan luas
Seorang yang berperilaku kreatif niscaya memiliki wawasan yang luas. Wawasan ialah pandangan yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman. Semakin banyak pengetahuan seseorang akan semakin luas wawasannya, begitu pula semakin banyak pengalaman seseorang, niscaya semakin luas pula wawasannya. Seorang yang berperilaku kreatif selalu berupaya menambah wawasannya, menambah ilmunya, dan menambah pengalamannya.
4. Contoh kreatif
1) Ahmad adalah anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Ayah dan ibunya seorang buruh tani yang penghasilannya pas-pasan. Pembayaran SPP disekolahnya selalu menunggak, karena penghasilan orang tuanya tidak mencukupi. Untuk membantu meringankan beban orang tuanya ahmad melakukan tindakan kreatif, yaitu dengan cara mencari kayu bakar di hutan, kemudian kayu bakar tersebut dijual kepada yang membutuhkan, dan uangnya dipakai untuk biaya sekolahnya.
5. Nilai-nilai positif dari kreatif dalam fenomena kehidupan
1) Sikap rajin dan sungguh-sungguh
Orang yang berperilaku kreatif, merupakan orang yang rajin dan sungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan. Apapun yang dilakukannya selalu membuahkan hasil yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
2) Berjiwa besar
Berjiwa besar artinya dapat menerima suatu kenyataan, sepahit apapun tanpa mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain. Seseorang yang kreatif adalah seseorang yang memiliki sikap jiwa besar, sehingga tidak memandang suatu masalah dari sebab-sebabnya, melainkan bagaimana jalan keluarnya. Baginya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, seberat apaun. Hal ini disebabkan manusia telah diberi akal dan hati untuk berpikir dan merenung dalam mencari jalan keluar (solusi) yang tepat bagi masalah tersebut yang sedang dihadapi. Dengan demikian, sikap jiwa besar terkandung dalam sikap terpuji kreatif.
3) Cerdas
Ide-ide kreatif hanya dapat tumbuh dari kecerdasan akal dan pikiran. Kecerdasanlah yang membuat seseorang memiliki ide-ide cemerlang dan brilian, yang disebut dengan ide kreatif ide tersebut kemudian membentuk sikap kreatif, dan pada akhirnya melahirkan perilaku dan perbuatan yang kreatif pula.
4) Pantang menyerah
Pantang menyerah artinya siap menerima segala tantangan dan hambatan, dan tidak akan mundur menerima kenyataan/suatu maslah. Seorang kreatif, suatu masalah bukanlah hambatan yang membuatnya harus menyerah atau mundur, melainkan suatu kesempatan untuk semakin meningkatkan sikap kreatifnya. Dengan kata lain, semakin berat masalah yang dihadapinya semakin meningkat kreatifitasnya.
5) Bersikap cermat
Cermat dapat diartikan sebagai sikap cakap dan trampil dalam menentukan sesuatu. Sikap cermat merupakan sikap terpuji yang amat penting dimiliki oleh seorang muslim yang kreatif. Tanpa sikap cermat, niscaya seseorang dapat terjerumus ke dalam jurang kehancuran. Sikap cermat tidak hanya dibutuhkan ketika menghadapi masalah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
6. Membiasakan berperilaku Kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
1) Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu dalam bimbingan dan perlindungan Allah swt.
2) Perbanyak bergaul dengan orang yang memiliki perilaku kreatif, sehingga dapat mengasah otak dan pikiran kita menjadi lebeih cemerlang dan kreatif dalam menghadapi kehidupan.
3) Perbanyak membaca dan belajar, baik dengan cara membaca buku maupun dengan cara bergaul dengan mereka yang berperilaku kreatif.
4) Tanamkan keyakinan bahwa hidup ini akan terasa mudah dan menyenangkan bagi orang yang kreatif dan pekerja keras.
5) Mulailah membiasakan diri berperilaku kreatif sejak masih kecil, agar kelak menjadi orang yang sukses.
D. PRODUKTIF
1. Pengertian Produktif
Produktif dapat diartikan sebagai sikap ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Bagi orang yang memiliki perialku produktif, tidak ada kata berhenti atau menganggur. Sebab sesungguhnya banyak hal yang dapat dikerjakan dan akan mendatangkan manfaat bagi kehidupannya, asalkan dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
قَالَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :خَيْرُالنَّاِس اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ (رواه احمد)
“Rasulullah saw. Bersabda, “sebaik-baik manusia adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain (H.R.Ahmad)
2. Pentingnya Perilaku Produktif
1) Mendorong manusia untuk meraih kemajuan terus menerus, sebab perilaku produktif menuntun pemiliknya senantiasa berkarya dan bekerja tanpa mengenal lelah.
2) Menolong manusia untuk selalu bekerja dan berkarya yang dapat mendatangkan manfaat bagi dirinya dan masyarakat lingkungannya, sehingga kehadiran seorang produktif sangat dinantikan oleh semua orang.
3) Dapat melakukan sesuatu yang tidak atau belum tentu dapat dilakukan oleh orang lain, sebab hanya seorang produktiflah yang mau melakukan sesuatu tanpa memperhitungkan untung rugi, melainkan berdasrkan nilai manfaat atas perbuatan yang dilakukannya.
3. Bentuk Perilaku Produktif
1) Semangat kerja keras
Kerja keras artinya bekerja dengan sekuat tenaga dan daya yang dimiliki, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan dan hambatan, tidak berputus asa dalam menghadapi kesulitan, dan tidak menyesali kegagalan pada masa lalu.
2) Pandai menggunakan waktu dan kesempatan
Bagi seorang yang memiliki sikap produktif, tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia, tanpa arti dan tidak berguna. Waktu adalah peluang dan kesempatan yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya, agar dapat mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi kehidupan dirinya dan masyarakat luas.
3) Berjiwa pengabdi
Seseorang yang memiliki sikap produktif tidak akan menghitung untung rugi dalam setiap melakukan pekerjaan. Baginya bekerja merupakan pengabdian yang tulus untuk mendatangkan suatu kebaikan dan manfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
4) Berazaz manfaat
Berazaz manfaat artinya suatu pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu termasuk kehidupannya harus memberikan manfaat kepada orang banyak. Bagi seseorang yang bersikap produktif segala sesuatu harus dinilai dari segi manfaatnya, termasuk dalam menggunakan waktu dan kesempatan, melakukan suatu pekerjaan dan sebagainya. Jadi apa yang dilaukannya selalu mendatangkan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.
4. Contoh Perilaku Produktif
1) Mahmud adalah siswa MTs kelas 9, dia aktif diberbagai bidang di sekolahnya. Ditengah-tengah kesibukannya Mahmud masih bisa menyisihkan sebagian waktunya untuk berkarya, yaitu membuat hiasan untuk gantungan kunci dari ayaman dan ukiran. Hasil karyanya di sukai oleh teman-temannya, bahkan gurunya sendiri banyak yang memesannya.
5. Nilai-nilai positif dari Perilaku Produktif dalam fenomena kehidupan
1. Mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lain
Seorang yang berperilaku produktif selalu melakukan pekerjaan yang dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Hidupnya tidak lepas dari suatu pekerjaan dan karya, tidak mengenal istilah berhenti atau berputus asa.
2. Terhindar dari sikap pemalas
Orang yang memiliki sikap perilaku produktif, pastilah seorang yang kreatif dan pekerja keras. Oleh sebabitu, niscaya dirinya terhindar dari sikap malas dan berpangku tangan sikap produktif dapat mendorong pemiliknya selalu bersemangat dalam bekerja atau belajar, tidak mudah menyerah, apalagi berputus asa.
3. Ikhlas beramal
Perbuatan yang tidak dilandasi dengan rasa ikhlas, niscaya tidak akan menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi pelakunya, dan begitu pula bagi orang lain. Sebab tanpa keikhlasan, pekerjaan tidak akan sempurna dan tidak pula mendatangkan kebaikan
4. Dapat menggunakan waktu dan kesempatan
“ kesempatandatangnya Cuma sekali”. Artinya orang yang tidak menggunakan kesempatan tidak akan menemukan lagi pada kesempatan dikemudian hari. Di mata orang produktif, hidup ini merupakan kesempatan yang juga datangnya suma sekali. Alangkah meruginya jika tidak dipergunakan untuk mengerjakan berbagai kebaikan, yang dapat mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lai.
6. Membiasakan berperilaku Produktif dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati, agar hidup selalu dalam lindungan Allah swt.
2. Perbanyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki perilaku produktif agar dapat meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hindari bergaul dengan mereka yang perilakunya pemalas, penghayal, dan suka hura-hura, sebab hanya akan mendatangkan kerugian.
4. Manfaatkan waktu dan kesempatan jangan sampai berlalu sia-sia, sebab keduanya hanya datang satu kali menghampiri kita. Waktu hari ini berbeda dengan hari kemarin dan hari esok, begitu pula kesempatan jarang yang datang dua kali.
5. Berdoalah kepada Allah. Agar diberi kekuatan untuk senantiasa berperilaku produktif, supaya hidup lebih berarti dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
E. INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Inovatif berarti bersifat pembaruan.Kata inovatif berasal dari kata bahasa Inggris “Innovate” yang artnya memperkenalkan sesuatu yang baru sedangkan “Innovative” berarti bersifat memperbarui.Kemudian kata “Innovate” dan “Innovative” merupakan bahasa Indonesia dengan mengalami perubahan penulisan menjadi “Inovatif” yang berarti bersifat memperkenalkan suatu yang baru.Maksudnya upaya yang dilakukan lebih maju daripada yang sudah lalu.Sedangkan orang yang melakukan pembaharuan disebut “Innovator”.
2. Pentingnya perilaku Inovatif
1. Mendorong seseorang menjadi Giat belajar dan bekerja
2. Agar selalu berorientasi kedepan
3. Memiliki ide-ide yang cemerlang
4. Menjadi orang yang mempunyai fikiran rasional dan berprasangka baik
5. menghargai waktu dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya
6. Suka melakukan eksperimen-eksperimen dan penelitian
3. Bentuk Perilaku inovatif
Yang dimaksud dengan perilaku inovatif adalah perilaku manusia yang mereka gunakan untuk menghasilkan, memanfaatkan hal-hal baru dalam setiap organisasi.
1. Kreatifitas.
Dibutuhkan kreatifitas / kemampuan yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide baru yang melingkupi 3 aspek, yaitu kemampuan dan imajinasi, keahlian, dan motivasi internal
2. Pengambilan resiko.
Ini dibutuhkan agar terciptanya dorongan dalam ide baru untuk menghadapi rintangan yang ada sehingga pengambilan resiko merupakan cara untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi nyata
4. Nilai-nilai positif dari Perilaku Inovatif dalam fenomena kehidupan
- Dapat mengikuti perkembangan zaman
- Memperoleh hasil yang cukup banyak dari karyanya
- Tercukupi kebutuhan hidupnya
- Memperoleh kepuasan batin
- Bertambah banyaknya hubungan persaudaraan
5. Membiasakan berperilaku Produktif dalam kehidupan sehari-hari.
- Berusaha untuk menciptakan lapangan kerja baru
- Berusaha mengembangkan kemampuan yang dimiliki
- Mengutamakan kualitas produk dengan harga yang terjangkau di pasaran
- Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Selalu mengadakan evaluasi hasil usahanya 6) Memiliki tekad bahwa besok harus lebih baik dari hari ini
Tugas Kelompok Pembimbing
Aqidah Akhlak Dra.Hj.ZURIATI
KELOMPOK 3 :
· RIZKI RIADHUL HUDA
· RIRIN SUDIRO
· ROSI YULIA
· MUHAMMAD FAISAL
· ZERNI HADESYU
Kelas : IX5 (sembilan lima)
Madrasah Tsanawiyah Negeri 094
Tembilahan, Riau
Oktober 2013