Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan tugas kelompok dan sekaligus presentasi tentang pembahasan Tari Zapin. Dan berkat rahmat-Nya jualah, maka penulis dapat menyusun sebuah makalah sebagai tugas yang diberikan oleh guru yang bersangkutan pada mata pelajaran (Budaya Daerah) tahun ajaran 2013/2014
Tugas ini juga ditujukan kepada semua teman teman agar untuk tahu akan pentingnya peduli kepada kesenian daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Guru Mata Pelajaran (Budaya Daerah) : Ibu Dewi Krisdayanti. yang telah memberikan izin untuk menyusun tugas ini.
2. Juga rekan-rekan yang lain telah banyak membantu dan memberi saran sehingga makalah ini terlaksana.
Dan tidak lupa pula seperti peribahasa “tiada gading yang tak retak” sehingga penulis menerima segala kritikan dan saran dalam penulisan makalah ini, penulis terima dengan hati yang lapang.
Semoga makalah ini, membantu semua pihak dalam memberi masukan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun Indonesia tercinta.
Tembilahan, Januari 2014
Penulis
RIZKI RIADHUL HUDA
Salah satu bentuk tarian pergaulan masyarakat Melayu yang masih utuh dan popular dewasa ini ialah tari zapin. Tarian Zapin Johor merupakan sejenis tarian rakyat Melayu tradisional. Tarian Zapin ini dipercayai berasal dari Tanah Arab yang gerakannya adalah cepat dan tidak banyak gerakan bunga tarinya. Tarian ini popular pada tahun lima puluhan (50an) dan enam puluhan (60an). Tarian Zapin Johor dikenali dalam dua bentuk iaitu Zapin Melayu dan Zapin Arab. Kedua-dua tarian ini memperlihatkan perbezaaan dari segi unsur peradaptasiannya. Secara realitinya, kedua-dua genre zapin itu berasal daripada satu keseniaan masyarakat Arab yang dibawa dari Hadramaut. Dari perspektif sejarah perkembangannya tarian zapin telah menular luas di kalangan penggemar senitari di Malaysia ini telah mengalami pengubahsuaian dari segi bentuk dan ragamnya yang ternyata lebih tradisional sifatnya. Namun demikian banyak antara genre zapin tradisional ini tersebar hanya ke daerah-daerah tertentu sahaja dan salah satu daripada genre zapin tradisional yang dinamik dan anggun dikatakan masih terdapat di negeri Johor.
Di Johor, Malaysia, tarian Zapin sudah diterima sebagai seni yang berunsur Islam dan berfungsi sebagai hiburan sama ada pada upacara-upacara sekular mahupun pada sambutan hari-hari kebesaran. Namun dari segi kelembutan dan kehalusan tradisi tarian itu sendiri, Zapin Melayu Johor walaupun lahir daripada adaptasi yang dilakukan ke atas Zapin Arab secara selektif namun tidak dapat disangkal lagi tarian zapin ini memperlihatkan lebih kehalusan dan keayuan geraknya dari Tarian Zapin Arab.
Satu hal yang menarik mengenai tarian Zapin Johor ialah keupayaan mewujudkan rasa persaudaraan penari dan pemuzik serta sifat esprik decorps yang dapat dimunculkan sesama mereka sekali gus mematahkan rasa malu penari-penari apabila menari di khalayak ramai. Secara simbolik gerak tari zapin ini menampakkan kepentingan usaha bersama dan bukannya usaha individu di samping meminggirkan persaingan antara pemain dalam kumpulan mahupun antara kumpulan. Jika ditinjau daripada perspektif inilah,maka keunikan dan keistimewaan tarian Zapin Johor amat terserlah.Tarian Zapin mementingkan pergerakan berkumpulan dan bukannya usaha individu.
B. Pengertian Tarian Zapin
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
Contoh-contoh Tarian Zapin:
Zapin Melayu Johor
Zapin Pulau
Zapin Arab
Zapin Singapura
Zapin Lancang Kuning
Zapin Tempurung
Zapin Nelayan
Zapin Nasib Lancang Kuning
Zapin Pulau
Zapin Arab
Zapin Singapura
Zapin Lancang Kuning
Zapin Tempurung
Zapin Nelayan
Zapin Nasib Lancang Kuning
C. Teknik Persembahan Tarian Zapin
Sebagai sebuah tarian persembahan, Tarian Zapin terbagi kepada 3 peringkat:
Peringkat ke-1: Pemukaan atau pembuka tari
Peringkat ke-2: Pecahan atau gerak serta lenggang tari
Peringkat ke-3: Penutup tarian
Tarian Zapin menumpukan pada langkahan dengan posisi kaki selalu tertutup dan tidak merendah. Kebanyakan posisi badan selalu bergerak seperti ombak mengalun. Posisi tangan tidak diperlihatkan secara jelas, tangan kanan maupun tangan kiri berada dibawah bahu. Biasanya lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Zapin berunsur keagamaan, kata-kata nasihat, pujian kepada kebesaran agama dan kesempurnaan Budi Pekerti.
D. Pakaian Didalam Tarian Zapin
Sungguhpun Tarian Zapin mempunyai pengaruh Arab-Parsi, tetapi dari segi pakaian penari-penari memakai pakaian Melayu selengkapnya yaitu bagi laki-laki berkain samping, memakai baju teluk belanga, cekak musang, memakai kain sarung tenunan siak, dan bersongkok sedangkan wanita memakai kurung, kain sarong, kebaya panjang, hiasan kembang goyang untuk sanggul, gelang atau dukuh.
Nilai estetika dalam kostum tari zapin
Kostum atau busana tari zapin secafra tradisi memakai pakaian melayu. Pakaian ini amat banyak variasinya, karena dilatar belakangi oleh masyarakat dan kebudayaan melayu yang majemuk. Kemajemukan ini terwujud melalui kontak-kontak budaya tempatan dengan budaya luar yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Pakaian yang digunakan zapin yang bernuansa islamiah itu lah yang menimbulkan nilai estetika yang tinggi sebab pakaiannya saja sudah menimbulkan suatu norma kesopanan didalam berpakaian. Dan dengan cara berpakaian itu saja sudah menjadi acuan dalam masyarakat dan menjadi aturan khusus serta berpakaiannya sejalan dengan adat istiadat yang berlaku.
Fungsi penataan busana itu adalah:
a. Menutupi tubuh penari
b. Memperjelas garis-garis ruang gerak penari
c. Mendukung ungkapan suasana tari
d. Mempertegas identitas tari
e. Tidak mengganggu gerak penari.
Didalam karangan buku Prof. Dr. R. M. Soedarsono yang berjudul Performance of Art In Indonesian at Globalization Era (Seni Pertunjukan Di Indonesia Di Era Globalisasi) Soedarsono mengungkapkan bahwa kata zapin itu Berasal dari kata Zaffa(Menuntun Pengantin wanita menuju perkawinan), Zafah(perkawinan), serta Zafana(tari yang dipersembahkan pada upacara perkawinan). Dan tari ini tidak begitu formal dan dilakukan secara berpasang-pasangan dengan mengutamakan langkah kaki.
E. Gerak-Gerak Dalam Tarian Zapin
Gerak-gerak dalam Tarian Zapin antara laki-laki dan perempuan adalah sama, yang membedakan hanyalah gerak tangannya saja.
Gerak-gerak dalam Tarian Zapin:
1. Tahto 1
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini merupakan gerak yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini merupakan gerak yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
2. Tahto 2
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
3. Tahto 3
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali juga yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali juga yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
3. Bebas
Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun sebanyak 2 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun sebanyak 2 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
4. Shut
Gerak ini bermakna Mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan . Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
5. Siku Keluang
Gerak ini bermakna Dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
Gerak ini bermakna Mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan . Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
5. Siku Keluang
Gerak ini bermakna Dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
6. Mata Angin
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak Siku Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan.
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak Siku Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan.
7. Titik Batang
Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam menghadapin cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Mata Angin. Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana diantara gerak Titik Batang maju dan mundur itu terdapat 1 kali gerak bebas yang memisahkan gerak itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam menghadapin cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Mata Angin. Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana diantara gerak Titik Batang maju dan mundur itu terdapat 1 kali gerak bebas yang memisahkan gerak itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
8. Pusing Tengah
Gerak ini bermakna Kepedulian terhadap lingkungannya. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Titik Batang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali
Gerak ini bermakna Kepedulian terhadap lingkungannya. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Titik Batang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali
F. Alat Muzik Tarian Zapin
Antara peralatan muzik yang mengiringi tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang, rebab dan marakas. Biola tidak tergolong sebagai sejenis alat muzik tarian Zapin namun terdapat anggapan salah dalam kalangan rakyat. Ini disebabkan muzik yang dihasilkan rebab mempunyai persamaan dengan gesekan biola.
G. Upaya – Upaya Melestarikan Kesenian Tari Zapin
bagi Generasi Penerus
● Turut serta mempelajari tentang Tari Zapin baik itu sejarah tantang tari Zapin
maupun mempelajari cara menari tari Zapin yang baik dan benar.
● Mencintai tari tradisional yaitu tari Zapin dengan selalu menjunjung tinggi
kebudayaan tradisional khas daerah.
● Tidak mempelajari tarian modern yang berasal dari Barat secara berlebihan
● Tidak mengandalkan tarian modern dan menjadikannya tolok ukur keindahan
seni tari
● Mengadakan pertunjunkan seni yang mengunggulkan kesenian tradisional
yaitu seni tari Zapin
H. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diketahui mengenai Sejarah tari Zapin yang telah dikaji, diantaranya ialah pengertian, sejarah, macam gerak dan pakaian tari Zapin dari daerah masing-masing. Serta diuraikan mengenai upaya-upaya melestarikan kesenian tari tradisional tersebut. Begitu pentingnya kesenian tradisional tari Zapin bagi generasi muda dan tidak hanya di Riau saja generasi muda melestarikannya melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat Indonesia karena tari Zapin merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari di Indonesia. Sehingga, alangkah baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan menjunjunganya hingga ke kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap kesenian tradisioanal kita.